Friday 22 November 2013

Mimpi buruk sang perdana menteri



Merdeka.com - Dalam urusan kedatangan pencari suaka (manusia perahu) dan kaum gay, bisa dibilang Perdana Menteri Australia Tony Abbott, termasuk jenis manusia penakut.


Pria 56 tahun itu pernah mengatakan dirinya merasa terancam oleh kaum gay. Abbott yang pernah sekolah seminari itu menyebut kelompok manusia gay dan lesbian bisa membahayakan dan melawan hukum alam, seperti dilansir surat kabar Herald Sun beberapa waktu lalu.

"Saya merasa agak terancam, seperti juga orang lain," kata dia.

Selain isu tentang gay, warga Australia kerap menyoroti Abbott dalam menghadapi isu manusia perahu atau para pencari suaka.

"Menurut saya tidak sesuai ajaran Kristen jika kita datang ke rumah orang lewat pintu belakang. Kita harus lewat pintu depan. Jika Anda membayar orang untuk menyelundupkan orang maka itu perbuatan salah," kata dia, seperti dikutip dari Radio ABC belum lama ini.

Lebih lanjut dia pernah mengatakan, kata-kata yang terkenal, "Yesus tahu setiap orang punya tempat tinggal jadi tidak perlu semua orang datang ke Australia. Mereka bukan para pencari suaka. Mereka mencari tempat tinggal permanen."

Dalam masa kampanye yang baru lalu di kantor Menteri Kesehatan Tanya Pilbersek pernah terpampang sebuah poster yang menghina Abbott: "Saya merasa terancam oleh manusia perahu dan kaum gay. Bagi saya kaum gay di atas perahu menjadi mimpi terburuk."

Abbott bereaksi keras terhadap poster itu. Dia marah dan menilai poster itu bersifat rasis dan tidak lucu.

No comments:

Post a Comment