Wednesday 21 August 2013

Bikin ruang terbuka hijau, Ahok utamakan lahan sekolah

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mencabut rumah dinas camat dan lurah, guna merealisasikan pembangunan Ruang Tata Hijau (RTH) maupun rusun di Jakarta. Sebelum menggunakan rumah dinas camat dan lurah, Ahok lebih mengutamakan lahan sekolah.

Menurut Ahok, area sekolah dianggap lebih luas dibandingkan dengan rumah dinas camat dan lurah. "Jadi kita mau utamakan sekolah, sekolah ini banyak yang satu atau setengah hektar. Ada 3-4 sekolah SD. Nah kita pengen bagi. Misalnya 1 hektar dibuat sekolah tingkat. Jadi sekolah-sekolah yang di kompleks itu, kan alamatnya sama nih, cuma ada SD 1 dan seterusnya, jelas Ahok.

Seperti diketahui, Pemprov DKI sedang fokus membeli tanah untuk dibangun sebagai RTH, rumah susun (rusun), dan tempat berdagang bagi PKL. Namun, karena ketiadaan lahan, Pemprov berencana membongkar rumah dinas camat dan lurah. Artinya, tidak perlu lagi dilakukan rehabilitasi bangunan rumah-rumah tersebut. Tanpa rumah dinas pun, camat dan lurah sudah memiliki rumah pribadi.

Adapun rumah dinas camat dan lurah yang akan digusur adalah yang dinilai tidak layak. "Kan yang jelek aja. Kalau masih bagus jangan. Ada juga terlalu kecil, gak bisa juga, ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (21/8).

Di Jakarta, ada sebanyak 153 camat dan lurah yang masih menempati rumah dinas. Sebab rumah-rumah itu bakal dibongkar untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) atau taman khusus untuk pedagang kaki lima (PKL).

Sumber: merdeka.com

No comments:

Post a Comment