Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memantau terus perkembangan konflik di
Mesir. SBY pun mendukung pernyataan ulama besar Al-Azhar Ahmed
Al-Tayyeb.
"Saya ikuti butir-butir pernyataannya. Ada 5 yang
saya simak. Pertama intinya, diperlukan rekonsiliasi nasional secara
damai. Kedua, pihak militer diharapkan bisa menahan diri dan bisa
mencegah jatuhnya korban jiwa yang baru," kata Presiden SBY, Jumat
(23/8).
Yang ketiga, pihak Ikhwanul Muslimin diharapkan
melaksanakan aksi secara damai dan menjauhi kekerasan. Kemudian harus
dicegah perusakan rumah ibadah, gereja atau rumah ibadah yang lain.
Kelima,
tolak campur tangan asing, campur tangan dalam arti masuk ke dalam
wilayah Mesir tapi membawa kepentingan negaranya sendiri.
"Terhadap
5 butir yang disampaikan, saya memberikan dukungan penuh sebagai
seorang sahabat mengingat Indonesia mengalami pengalaman yang banyak
miripnya dengan apa yang terjadi di mesir 15 tahun dengan harapan semoga
terjadi betul proses politik yang damai sehingga situsi yang meskipun
sekarang sulit itu bisa dicarikan jalan keluarnya," kata SBY.
"Itulah
yang ingin saya sampaikan sebagai presiden yang memimpin rakyat
Indonesia dimana Indonesia adalah jumlah penduduk Muslim terbesar di
dunia. Tentu secara moral kita harus peduli dan bisa memberikan
kontribusi meskipun tidak mencampuri tetapi mendorong proses yang
semestinya bisa ditempuh di Mesir," tutup SBY.
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment