Friday 23 August 2013

Usai dibongkar, PKL Stasiun Cikini nekat buka lapak di trotoar


Usai pembongkaran oleh PT KAI pada Kamis (22/8), sebagian pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Cikini masih mencoba bertahan. Dengan sisa-sisa barang dagangan yang masih bisa diselamatkan, mereka membuka lapak di trotoar.

"Yah kalau yang sudah rusak sedikit dijual dengan harga murah. Kalau yang masih bagus yang sama saja," ujar salah satu PKL, Sudirman kepada merdeka.com saat ditemui di lokasi, Jumat (23/8).

Sudirman mengatakan dirinya akan bertahan membuka lapak di trotoar hingga menunggu saat pindah ke Bogor. Menurutnya, sebagian rekan-rekan pedagang lain sudah ada yang beres-beres dan meninggalkan Stasiun Cikini. "Ya nanti sambil tunggu ada tempat lain untuk berdagang. Dengan pembongkaran ini saja saya rugi puluhan juta," katanya.

Pantauan di lapangan, lapak PKL di trotoar membuat pejalan kaki tidak bisa melaluinya. Padahal, di tempat itu terdapat papan larangan 'Dilarang berjualan di trotoar'.

Pasca-pembongkaran lapak PKL, ternyata tak menyurutkan antusias pembeli. Mereka menganggap PKL di Stasiun Cikini memang terkenal dengan jual kerajinan anyaman itu. "Apalagi musim orang nikah kan buat bawa seserahan," ujar salah satu pembeli.

Sebelumnya, pembongkaran PKL di Cikini pada Kamis (22/8) merupakan lapak pedagang terakhir yang masih berada di area Stasiun. Dalam pembongkaran tersebut,sempat terjadi aksi dorong antara petugas dengan pedagang.

No comments:

Post a Comment